Jumat, 06 Mei 2011

HADITS QUDSI - 26

Hadits Ke-26



عَنْ أَبِي أُماَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيّ صَلّى اللهُ عليهِ وسلّم، قاَلَ: "قاَلَ اللهُ عَزَّوَجَلَّ: إِنَّ أَغْبَطَ أَوْليَائي عِنْدي لَمُؤْمِنُ، خَفِيفُ الْحَاذِ(١)، ذُو حَظ مِنَ الصّلاةِ، أَحْسَنَ عِباَدَةَ رَبِّهِ، وَأَطَاعَهُ فِي السِّرِّ، وَكاَن غاَمضاً في النّاس، لاَ يُشَرُ إِليْهِ بِالأصابِعِ، وكانَ رِزْقُهُ كفافاً فَصَبَرَ عَلَى ذلك ثُمَّ نَفَضَ بِيَدِهِ(٢)، ثُمَّ قاَلَ: عُجِّلَة مَنِيَّتُهُ، قَلَّتْ بِوَاكِيهِ، قَلَّ تُرَاثُهُ
رواهُ التِّرمذي (وكذلك أحمد وإبن ماجه) وإسناده حسن


Diriwayatkan dari Abi Umamah r.a., dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, Allah Azza Wa Jalla berfirman, Sesungguhnya wali-wali (para kekasih) yang terbaik menurutku adalah seorang mukmin yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat, menyembah Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi (dalam keadaan sirri/tersembunyi), tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari, rizkinya pas-pasan (hanya cukup bagi dirinya sendiri) lalu ia bersabar atas hal itu”. Setelah itu beliau SAW mengetuk-ngetukkan tangan beliau, kemudian beliau bersabda, “Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang menangisi dan sedikit harta peninggalannya.”

Hadits riwayat at-Tirmidzi, dan begitu juga ima Ahmad dan Ibnu Majah, dengan sanad hasan.

hadits ke-26 menjelaskan keutamaan zuhud, dan bahwa seorang yang zuhud itu adalah kekasih yang dicintai Allah SWT (wali Allah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar